Langsung ke konten utama

MACAM-MACAM PENDIDIKAN


1.    Pendidikan keagamaan.
Pendidikan berasal dari kata didik  yang berarti proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok  dengan usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, dan cara mendidik.
Agama yaitu  manusia mengakui dalam agama adanya yang suci, manusia itu insaf bahwa ada sesuatu kekuasaan yang memungkinkan dan melebihi segala yang ada.

Jadi pendidikan agama adalah pendidikan yang diberikan  sesuai dengan kepercayaan yang kita  yakini yaitu agama islam yang berpedoman pada alquran dan sunah.
 
2.    Pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani ialah suatu proses pendidikan seseorang atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar  dan sisitematik  melalui berbagai  kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan  dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan serta kepribadian yang harmonis.
Pendidikan jasmani salah satu pendidikan yang penting yang tidak dapat lepas dari segi pendidikan yang lain. Karena pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang utama bagi pendidikan rohani. Adapun tujuan pendidikan jasmani itu ialah:
a.       Untuk menjaga kesehatan badan  seperti alat-alat pernafasan, pencernaan makanan.
b.      Membentuk budi pekerti anak-anak separti melatih kesabaran, keberanian, kejujuran dan ta’at pada peraturan.
c.       Memupuk jiwa sosial seperti tolong-menolong dan bekerja sama.

 Tujuan pendidikan jasmani untuk perkembangan pribadi:
a.       Pertumbuhan fisik secara optimal
b.      Kesegaran jasmani secara optimal
c.       Cerdas
d.      Kreatif dan inovatif
e.       Jujur, disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab.
Tujuan ini juga terdapat dalam undang-undang No 20 tahun 2003 Bahwa pendidikan itu bertujuan untuk  berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi orang yang bertanggung jawab.
Tugas pendidik tidak hanya guru  melainkan orang tua juga karena sejak lahir anak  dipelihara  dan dijaga oleh orang tua. Selain itu tugas sekolah terhadap pendidikan jasmani anak  yaitu:
a.     Mengajarkan bermacam-macam permainan dan gerak badan  agar mengembangkan tenaga jasmani anak.
b. Mengajarkan ilmu kesehatan  yang dapat memeberikan petunjuk  pada anak tentang bagaimana seharusnya berbuat  dalam hidup.
c.   Menjaga dan memelihara kebersihan sekolah tempat anak-anak itu belajar seperti     kebesihan pekarangan sekolah.
d.   Mengatur jalannya pendidikan seperti membuat daftar pelajaran agar anak-anak cukup diberi waktu belajar dan bermain.
Dari urain diatas  nyatalah bahwa  tugas sekolah  mempunyai dua segi yaitu:
a.   Segi positif yang berarti secara langsung berusaha memupuk perkembangan jasmanai anak.
b.  Segi preventif  yang berarti secara tidak langsung menjaga perkembangan dan kesehatan jasmani anak.

3.    Pendidikan Rohani
Pendidikan yang diberikan  kepada jiwa seseorang, pendidikan ini suatu alat untuk mengendalikan diri seseorang supaya dapat hidup sehat tentram dan bahagia.
Pendidikan rohani tidak bisa dikatakan bahagia dengan akal, ilmu pengetahuan, teknologi, dan berbagai fasilitas yang  yang telah berhasil diciptakn manusia  untuk menunjang kehidupan, malahan fasilitas dapat menimbulkan berbagai problem dan kesuiltan, memang secara materi terpenuhi tapi secara mental spritual mengalami permasalahan.[1]

4.    Pendidikan intelektual (kognitif)
Pendidikan yang bermaksud mengembangkan daya pikir (kecerdasan) Dan menambah pengetahuan. Dalam pendidikan, intelek sama dengan kognitif yang berarti perolehan, penataan dan penggunaan. Pengetahuan kognitif sebagai  salah satu peranan psikologis yang  berpusat di otak  meliputi setiap prilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman.
Pendidikan intelek  atau pendidikan kecakapan  tidak hanya menambah pengetahuan anak-anak saja tetapi  juga merupakan syarat atau dasar  untuk melaksanakan segi-segi pendidikan yang lain seperti:  pendidikan ketuhanan, pendidikan kesusilaan, keindahan dan kemasyarakatan.
Pendidikan kecakapan terutama bermaksud mrngembangkan kecerdasan anak-anak dan wawasannya.dengan demikian pendidikan kecerdasan memiliki dua tugas:
a.       Pembentukan fungsional yaitu berupa fungsi jiwa,ingatan dan imajinasi berpikir.
b.   Pembentukan material  yaitu bermaksud nutuk menambah ilmu pengetahuan dan   keterampilan yang penting bagi kehidupan manusia.
Pembentukan material dapat dibagi menjadi dua :
c.     Menambah pengetahuan seperti mengajarkan sejarah, matematika, bahasa dan fisikia.
d.  Menambah keterampilan dalam pelajaran membaca, menulis, menggambar, mengetik.
Dalam perkembangan pendidikan sekarang ini, apa yang dimaksud dengan pembentukan  formal  dan pembentukan material, itu sebenarnya tidak jauh berbeda  seperti yang  dikemukakan  oleh Bloom, bahwa pengajaran guru  harus dapat mengembangkan tiga aspek dalam diri anak didik, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

5.      Pendidikan etika
Beberapa pendapat para ahli tentang etika
a.       Drs.O.P.Simorangkir : etika ialah sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
b.      Drs. Sidi Gajalba  dalam sistematika filsafat: etika ialah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
c.       Drs.H.Brhanudin Salam: etika ialah  cabang filsafas  yang berbicara  mengenai nilai dan norma yang menetukan prilaku manusia  dalam hidupnya.[2]


Pendidikan budi pekerti erat hubungannya dengan pendidikan agama, sosial dan kemasyarakat.  Karena orang yang beriman dan bertaqwa akan terkontrol tingkah lakunya, begitu juga dengan lingkunangan sosial. Seorang individu tidak bisa hidup tanpa orang lain. Hidup bersama itu perlu tingkah laku dan budi pekerti yang baik  agar hubungan itu terjalain rukun.
a.    Tujuan pendidikan etika supaya pemimpin anak setia serta mengerjakan  segala sesuatu yang baik,  dan meninggalkan yang buruk atas kemaun sendiri dalam segala hal dan setiap waktu.
b.   Dasar-dasar pendidikan kesusilaan Menurut Jhon Dewey  pendidikan kesusilaan tidak akan berhasil jika hanya berpidato tentang baik dan buruknya tetapi dasarnya yaitu latihan yang diperoleh dari pengalaman  praktis yang dipimpin dengan baik. [3]
Ada tiga unsur yang penting  dalam pembentukan watak manusia.
a.       Kemauan yang timbul  dari inisiatif sendiri.
b.      Kemampuan berfikir dengan baik
c.       Kehalusan perasaan yang dikembangakan dalam bekerja sama dan pergaulan sehari-hari.
Pendidikan kesusilaan mempunyai dasar-dasar untuk mencapai hasil yang baik
a.         Anak-anak harus didik  agar berkembang rasa  citanya terhadap hal yang baik.
b.        Anak-anak harus diajar supaya dapat membedakan yang baik  dengan yang buruk
c.         Anak-anak harus di biasakan mengerjakan hal yang baik.
Sumber-sumber kesusilaan
a.       Agama
b.      Negara
c.       Masyarakat pribadi
d.      Ilmu

6.      Pendidikan Estetika
Tiap-tiap manusia yang normal  sejak kecil sudah mempunyai dorongan nafsu ke arah keindahan . perhatikan  anak kecil yang dalam masa perkembangannya, dia akan suka mendengarkan atau melihat melihat bunyia-bunyian dan tari-tarian  bahkan kadang itu dilakukannya sendiri. Dan itu tandanya  sudah ada  nilai estetika dalam tubuh anak itu.
Tinggi rendahnya  Perasaan keindahan pada anak-anak  dan orang dewasa itu berbeda karena  beberapa faktor:
a.   Pembawaan dan bakat seseorang ,  maksudnya orang yang mempunyai jiwa  seni akan lebih mudah  mersakan dan melakukan kesenian dari pada yang lain.
b.   Lingkungan seseorang , ada lingkungan yang memberikan kebebasan pada seseorang untuk berbuat dan merasakan keindahan, namun  ada juga sebaliknya.
c.       Aliran seni dan mode yang sedang berlaku.
d.      Umur juga mempengaruhi cita rasa seseorang karena penilaian anak kecil   akan berbeda dengan orang dewasa.
e.       Cita rasa seseorang  atau hubungan kita dengan  pencipta kesenian.
f.       Dasar-dasar pendidikan estetika.
Adanya suatu nilai keindahan  pada diri seseorang itu lalu didorong oleh perasaan cinta, hasrat dan kemauna dalam melakukan norma-norma keindahan. Jelas bahwa  mendidik anak  ke arah keindahan  itu:
a.       Tidak hanyan teori  saja tapi membiasakan anak untuk memepraktekkannya.
b.      Tidak hanya intelek atau pikiran yang kita isi tapi membentuk kemaun dan menanamkan  kedalam sanubari anak rasa cinta.
c.       Usaha –usaha pendidik
1)      Dalam rumah tangga
a)   Membiasakan anak berlaku bersih seperti  mandi, berpakain dan makanan
b)    Membiasakan  anak-anak  mengerjakan sesuatu dengan tertib.
2)      Disekolah
a)  Menghias sekolah dengan gambar-gambar agar belajar nyaman.
b)  Menjaga  kebersihan  sekolah
c)    Anak  dibiasakan belajar teratur.
Pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi anak sejak lahir. Sebagai refleksi dari kehidupan manusia, maka seni merupakan sarana bagi manusia untuk mencapai tujuan hidupnya.

7.      Pendidikan sosial
Pendidikan sosial ialah pengaruh positif yang di sengaja  datang dari pendidik  itu sendiri yang  pengaruh itu berguna untuk.
a.       Menjadikan anak itu sebagai anggota yang baik dalam anggotanaya.
b.      Mengajarkan anak itu supaya dengan sabar berbuat sosial dalam masyarakat.

Tujuan pendidikan sosial
a.       Pemeliharaan hak orang lain.
b.      Dapat bergaul dengn sesamanya ditengah-tengah masyarakat .
c.        Menjadikan hidup terkontrol.
Usaha-usaha pendidik.
a.       Dalam keluarga
1)      Menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2)      Melatih anak bekerja sama dengan sabar.
3)      Kebiasan baik itu harus makin lama makin di insafi oleh anak.
b.      Disekolah.
1)      Membiasakan anak datang lebih awal kesekolah.
2)      Anak dibiasakan bekarja secara teratur baik perorangan maupun kelompok.
3)      Membiasakan anak patuh pada peraturan disekolah.
4)      Anak diajarkan bergaul dengan sesamanya.




[1] Ramayulis, 2004. Pengantar ilmu pendidikan. (Padang: The Minang Fundation Cipta) h.
 [2] Hasbullah, 2006 ”Dasar-dasar kependidikan”(Jakarta: Raja graf) h,
[3] Tirtaraharja, Umar, 2005. Pengantar pendidikan. (Jakarta: Rineka cipta.) h,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengembangan Pembelajaran TPACK

TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) adalah kerangka konseptual yang dikembangkan oleh Punya Mishra dan Matthew J. Koehler pada tahun 2006. TPACK menggabungkan pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Komponen TPACK 1. *Pengetahuan Konten (Content Knowledge)*: pemahaman tentang materi pelajaran. 2. *Pengetahuan Pedagogi (Pedagogical Knowledge)*: pemahaman tentang metode pengajaran. 3. *Pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge)*: pemahaman tentang teknologi. 4. *Pengetahuan Konten-Pedagogi (Pedagogical Content Knowledge)*: integrasi pengetahuan konten dan pedagogi. 5. *Pengetahuan Teknologi-Konten (Technological Content Knowledge)*: integrasi pengetahuan teknologi dan konten. 6. *Pengetahuan Teknologi-Pedagogi (Technological Pedagogical Knowledge)*: integrasi pengetahuan teknologi dan pedagogi. 7. *Pengetahuan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge)*: integrasi pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten. Prin...

PARADIGMA BERPIKIR

Paradigma berpikir adalah kerangka atau pola pikir yang digunakan untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. Paradigma berpikir dapat mempengaruhi cara kita memandang dunia, menginterpretasikan informasi, dan membuat keputusan. Ada beberapa jenis paradigma berpikir, antara lain: 1. Paradigma konvensional: berpikir secara tradisional dan mengikuti aturan yang sudah ada. 2. Paradigma kritis: berpikir secara kritis dan mempertanyakan asumsi yang sudah ada. 3. Paradigma kreatif: berpikir secara kreatif dan mencari solusi baru. 4. Paradigma holistik: berpikir secara holistik dan mempertimbangkan keseluruhan sistem. Dalam memecahkan masalah, paradigma berpikir yang tepat dapat membantu kita: - Mengidentifikasi masalah yang sebenarnya - Menganalisis informasi yang relevan - Mencari solusi yang efektif - Membuat keputusan yang tepat Namun, paradigma berpikir yang tidak tepat dapat menyebabkan kita: - Mengabaikan informasi yang penting - Membuat asumsi yang salah - Mencari solusi yan...

SOAL UAS TRY OUT MTK kelas 5

SOAL TRY OUT UAS SMT I Matematika Kelas 5 SD Quiz Matematika Kelas 5 SD Ayo kerjakan 20 soal berikut ini! 1. KPK dari 6 dan 8 adalah … a. 12 b. 24 c. 48 d. 2 2. FPB dari 24 dan 36 adalah … a. 6 b. 8 c. 12 d. 72 3. KPK dari 12, 18, dan 24 adalah … a. 36 b. 72 c. 48 d. 96 4. 3/4 + 1/2 = … a. 2/4 b. 3/4 c. 5/4 d. 6/4 5. 5/6 − 2/6 = … a. 3/6 b. 7/6 c. 3/12 d. 1 6. 7/8 + 3/4 = … a. 10/12 b. 13/8 c. 1 3/8 d. 4/12 7. 5/9 − 1/3 = … a. 4/9 b. 2/9 c. 6/9 d. 8/9 8. 2/5 + 3/6 = … a. 5/11 b. 27/30 c. 12/35 d. 11/25 9. 3/4 × 8/9 = … a. 24/36 b. 11/13 c. 2/3 d. 1 10. 3/5...